Sistem koordinat
Sistem koordinat yaitu metode untuk meletakkan suatu titik.
Pada peta digunakan untuk menentukan suatu titik di bumi berdasarkan garis
lintang dan garis bujur. Garis lintang (vertikal) mengukur sudut antara suatu
titik dengan garis katulistiwa. Sedangkan garis bujur (horizontal) yang mengukur sudut antara suatu titik dengan
titik nol di bumi yaitu Greenwich. Sistem koordinat terbagi menjadi dua. Yaitu:
1 1. Sistem Koordinat Geografis (Geographic
Coordinate System)
Sistem koordinat geografi digunakan untuk
menunjukan suatu titik atau lokasi di bumi berdasarkan garis lintang dan garis
bujur. garis lintang untuk mengukur sudut antara suatu titik dengan garis
katuliatiwa, sedangkan garis bujur mengukur satu titik dengan titik nol bumi
(greenwich) dan satuan dari koordinat geografis adalah drajat.
1. 2. Sistem Koordinat proyeksi (Projected Coordinate
System)
adalah rangkaian proyeksi global dimana bumi dibagi menjadi 60 bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki meridian tengah tersendiri. Berbeda dengan koordinat geografi yang satuan unitnya adalah derajat, koordinat UTMmenggunakan satuan unit meter. Setiap zona memiliki panjang x sebesar 500.000 meter dan panjang y sebesar 10.000.000 meter. Untuk Indonesia yang berada pada posisi 900BT - 1440BT dan 110LS - 60LU terbagi ke dalam 9 zona UTM yaitu zona 46 – 54
Sistem Koordinat Proyeksi
(Projected Coordinate System) terbagi menjadi tiga, yaitu:
1
Proyeksi
Kerucut.
Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis
meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi
normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi
ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel
berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut
diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau
memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut
puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang
45°.
2. Proyeksi
Silinder.
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi
permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung
bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa,
maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian
merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa
keuntungan yaitu:
1.
Dapat menggambarkan daerah yang luas.
2.
Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
3.
Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis
lurus.
4.
Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.
Jadi keuntungan proyeksi ini yaitu cocok untuk
menggambarkan daerah ekuator, karena ke arah kutub terjadi pemekaran garis
lintang.
3. Proyeksi
Azimuthal (Zenithal)
Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang
menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung
bola bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub
dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar